Friday, August 21, 2015

JOGJA Percussion Festival 2015

Assalamu'alaikum.

Hai hai masih disini JOGJA Istimewa..! Yaya, Jogja ini sekarang banyak banget acara seru, asyik, gak ngebosenin, hiburan yang tiada henti. Di hari Kamis yang manis ini tapi bukan bau amis, Jogja lagi ada event "Jogja Percussion Festival 2015" yang akan berlangsung selama dua hari di tempat yang berbeda dan FREE tentunya... Kurang apalagi coba, udah gratis, tinggal masuk dan duduk manis. Hari pertama berada di Monumen Serangan Umum nol kilometer Malioboro tanggal 20 Agustus 2015 dan hari kedua di Panggung Kinara Kinari Resto Candi Prambanan, acara dimulai pukul 19.30 wib. Menurut informasi yang aku dapat di Total Perkusi ,tema yang dibawakan dalam festival ini adalah RE-ConnectCussion yang dimaksudkan menyambung dan mempertemukan kembali perkusionis, kelompok perkusi, dan masyarakat pecinta perkusi. 

Untuk para musisi perkusi yang tampil perform di Festival ini ada 13 grup yang akan tampil dan mereka adalah Siger (Lampung), Grove N Roll (Jakarta), Cablaka (Cilacap), Saedrum (Semarang), Kesper (Jogja), Bambosa (Jogja), Ndjagong (Jakarta), Basingsai (Jogja), Bale Kambang (Jogja), Koper Muny (Jogja), Svara Samsara (Jakarta), Duo Percussion (Jakarta), dan Malinke (Solo). Mereka-mereka ini menampilkan perform yang apik membuat para pengunjung Malioboro (di hari peratama) yang sedang berjalan langsung merapat ke area perform. Di hari pertama festival menampilkan beberapa musisi karena memang dibagi menjadi dua. 

Nah ini ada Cablaka musisi perkusi dari Cilacap yang menampilkan sebuah karya perkusi dengan bergaya wiraswara hampir mirip seperti dolanan bocah yang menggunakan alat tradisional. Penampilan yang berhasil membuat para penonton tertawa terbahak-bahak akan celotehan mereka dengan gaya khas Cilacap (ngapak), mereka ini adalah pelajar yang masih duduk di bangku sekolah, dan Cablaka sendiri berdiri sejak tahun 2012 dan sudah sering tampil dalam acara-acara kesenian. Dan selain itu ada penampilan dari Bambosa musisi perkusi asal Jogja yang menampilkan sajian musik perkusi dengan ciri khas menggunakan alat musik tradisional angklung. Dan yang lebih heboh lagi datang dari musisi Grove N Roll, grup musik internasional yang beranggotakan 3 orang drummer dan perkusionis Luthfi, Daood, dan Ali dari band asal Amerika DEBU yang sudah tak asing lagi di dunia musik serta diperkuat lagi dengan Franky Sadikin seorang musisi yang dikenal sebagai maestro Bass di tanah air, tapi sayangnya di hari pertama ini Franky tidak hadir, tapi walau begitu mereka tetap menghebohkan Monumen Serangan Umum saat itu.

Dan yang gak kalah hebohnya juga ada dari grup Ndjagong Perkusi dengan formasi lima individu yang memiliki kesamaan Visi dan kata Ndjagong inilah yang menjadi dasar pemikiran yang berarti Duduk dan Berdialog. Penampilan yang cantik dengan suara khas talempong dan flute yang dimainkan oleh Downy Angkyri membuat semua terkesima dan yaaaah susah bilangnya, so rancak bana (bagus banget). Festival perkusi di hari pertama ini ditutup dengan kolaborasi para grup perkusi yang sudah tampil malam itu, kolaborasi yang keren yang cuma ada disini Jogja Percussion Festival 2015. TOP deeeeeh...




Tapi sayangnya di hari kedua (21 Agustus 2015) acara ini aku gak bisa datang :( hiks .. *nangis*. It's ok bisa lain waktu ketemu lagi dengan festival perkusi dengan penampilan yang lebih dan lebih seru lagi yes.

Wassalam...



No comments:

Post a Comment