Sunday, August 16, 2015

Cipta, Rasa, Karsa. Lumbung Artema in Concert

Assalamu'alaikum dan syelamat sore temans..

Lumbung Artema
Deng deng... klung klung.. tuk tuk.. Ah begitulah kurang lebih suara yang terdengar dari dalam sebuah gedung besar bercat putih dengan lampu terang dan juga sebuah spanduk besar bertuliskan "Cipta , Rasa, Karsa. Lumbung Artema in Concert 2015" dengan latar merah dan gambar lelaki sedang memainkan alat musik jawa.  Kemarin tanggal 14/08/2015 jam 19.00 wib dimulailah open gate untuk persiapan penonton yang ingin menyaksikan sebuah seni gamelan di Taman Budaya Yogyakarta. Aku sampai di lokasi sekitar pukul 19.20 wib, bersama dengan sang kekasih kita langsung menuju pintu gerbang gedung lalu menuju lantai atas. Tepat setelah kita sampai di lantai atas memasuki concert Hall TBY sudah berbaris antrian untuk mengisi buku tamu dan mendapatkan sebuah buku kecil yang berisi tentang sejarah, testimoni beberapa seniman, daftar karya dari Lumbung Artema yang akan disajikan malam itu, dan juga daftar dari tiap-tiap pemain musik hingga panitia.

foto by JogjaRepost
Setelah mengisi buku tamu kita dipersilahkan untuk masuk dengan didampingi salah satu panitia untuk diantarkan ke kursi depan dibagian depan agak tengah sedikit, "Wah asik dapat kursi strategis untuk nonton sekaligus ambil gambar." Baiklah, jam sudah bergeser ke pukul 19.45 wib kira-kira, namun acara masih belum mulai, mungkin memang dimulai pukul 20.00 wib, "Tak tunggu tekomu mas, mba." hehehe. Sembari menunggu bisa lho buku kecil mungil tadi dibaca-baca, dan ini sekilas sejarah dari Lumbung Artema yang merupakan komunitas kesenian yang lahir di lingkungan Pendopo Agung Tamansiswa pada tanggal 5 Januari 2010. Dan kabarnya mereka ini waktu awal kali berdiri tidak terikat oleh instansi manapun, mereka berdiri berdasarkan semangat dari anak-anak muda yang dulu pernah menempuh pendidikan di Perguruan Tamansiswa (Taman Madya) dan tergabung dalam ekstrakulikuler teater (Teater Tema). Dan sampai perkembangan waktu ke waktu anggota mereka tidak hanya dari Tamansiswa, namun juga berasal dari anak-anak muda pelajar maupun mahasiswa yang kuiah di Jogja. *mau juga donk gabung nuthuk-nuthuk saron, demung dan kawan-kawannya, hehe* Dan alunan musik yang terdengar dari speaker ruanganpun seketika berubah menjadi suara seorang wanita yang meberi peringatan tentang aturan saat pementasan berlangsung, ya ini bak macam ruang cinema gitu lho. Taraaaaa....suara opening sudah dimainkan tapi masih dengan lampu panggung masih padam, dan perlahan satu per satu lampu menyala, wah langsung deh ya di record walau masih pakai android jadul. Wuiih, keren sekali mba,mas, ingin teriak rasanya saking antusias nonton konser gamelan. *maklum jarang-jarang bisa punya waktu seperti ini* 
Dan suara tepuk tangan penonton menambah kemeriahan konser malam itu yang juga sebagai penyemangat para pemain gamelan untuk tampil dengan maksimal tak mau mengecewakan penonton. 
Foto Pribadi

Oke mba dan mas, ini konser yang nyeni dan aaah gak bisa dijabarkan sampai ribuan kata deh, pokoknya T.O.P dan aku dibuatnya iri ingin menjadi salah satu bagian diantara mereka. haha *sesuk njaluk ajar mba dan mas e Lumbung Artema * Oya, konser ini didalang oleh si mba @rmuttia yang sering kita dengar suaranya lewat radio dan juga mas e sing marai ngakak teroos @Ofemix8 wes ewes ewes bablas lemak'e , wkwkwk (guyon lho, peace) salam kenal ya mba dan mas e. Next yo, ini karya yang ditampilkan berhasil membuat para penonton terkesima dan terutama aku excited gak pengen cepet-cepet pulang deh pokoknya. Ini 10 karya musik gamelan yang mereka sajikan dan saya sertakan link video yang berhasil saya abadikan, monggo bisa ditonton, maaf belum HD lho ya ^^
  1. Intro
  2. Repertoar 1 (Keep Moving
  3. Repertoar 2 (The Wheel of Fortune)
  4. Repertoar 3 (Menyesal)
  5. Repertoar 4 (Labirin)
  6. Repertoar 5 (Bali Deso Bangun Deso)
  7. Repertoar 6 (Untitled)
  8. Repertoar 7 (Pasundan)
  9. Repertoar 8 (Tepo Sliro)
  10. Repertoar 9 (Songkran)
  11. Repertoar 10 (Wake Up!)
  12. Closing
Masing-masing repertoar memiliki makna yang bisa menjadi sebuah inspirasi, pandangan hidup, pengalaman masa lalu dan tenggang rasa. Benar-benar keren ini konsernya, gak nyesal dan gak akan pernah nyesal untuk seni budaya Indonesia. Sering-sering aja deh yuk nonton yang beginian, biar kita juga turun menjadi bagian dari kebudayaan yang semakin indah dan bisa mengharumkan nama bangsa Indonesia, MERDERKA...! *kepalkan jemarimu dan angkat tanganmu..* 


Terima kasih dan Wassalam...

No comments:

Post a Comment