Wednesday, July 29, 2015

REVIEW - Walking After You by Windry Ramadhina

Assalamu'alaikum haluuu temans..

     Masih di bulan Juli 2015 dengan suasana siang yang lumayan puanas hawanya sampai-sampai kipas angin non-stop nyala 24 jam. Sebenernya aku hobi baca, cuma hobinya itu pasang surut bagai air ombak di lautan gitu *cieeh. Ini mau kasih review novel karya Windry Ramadhina , baca ini udah lama banget di januari 2015 (hehee, baru sekarang nulis reviewnya), novel yang mengisahkan saudara kembar dan cinta di masa lalu. Sungguh..really...bagi kalian yang suka novel tentang percintaan begini pasti bakalan ikut terhanyut didalamnya bagai pemeran utama dalam tokoh yang dikisahkan oleh sang penulis. Hei mba Windry, berasa aku menjadi sang tokoh wanita di dalam novelmu ini, hiks hiks. 

     Ada petikan kata di novel yang berjudul Walking After You ini yaitu "Kau tak perlu melupakan masa lalu. Kau hanya perlu menerimanya." Membacanya sepenggal kalimat itu seakan penuh arti tentang apa arti masa lalumu, bagaimana kamu harus bisa menerima masa lalu yang pahit atau tak menyenangkan sampai-sampai kamu susah untuk bisa menerimanya dan ingin lari menjauh atau bahkan melupakannya kalau bisa. 

     Dalam kisahnya ada tokoh yang bernama An dan Arlet, mereka adalah saudara kembar yang sangat saling menyayangi. An yang menyukai masakan Italia sedangkan Arlet sang adik menyukai kue-kue. Masa kecil mereka menyenangkan tanpa ada hal rumit yang tiba saatnya mereka dewasa munculah konflik diantara keduanya. Konflik percintaan cinta segitiga. Hmm, gak bakal nyesel kok kalau baca novel ini sampai tamat, mungkin bisa sehari langsung khatam. Haha.

Foto Pribadi
     Selain tokoh An dan Arlet ada sang Mama dari si kembar, Galuh sepupu An dan Arlet, Gen dan Julian, mereka adalah koki di Afternoon Tea. Oya Afternoon Tea adalah toko kue milik Galuh, An ingin mewujudkan cita-cita Arlet menjadi seorang koki kue yang hebat. Dan juga Jinendra, lelaki masa lalu dalam kehidupan An dan Arlet. Ya bisa ditebak kalau ternyata kisah mereka bertigalah yang membuat sepenggal kalimat di atas tadi menjadi ada. Kisah Arlet yang jatuh hati pada Jinendra, dan ternyata Jinendra dengan An memiliki perasaan yang sama, dengan secara tidak sengaja An melukai hati adiknya, tapi itu bukan hal yang disengaja, An dan Jinendra sudah dekat sebelum Arlet mengungkapkan pada Jiendra. Waaaah dilema bener ya ini  kalau punya saudara sama-sama permpuan, apalagi kembar, beuuh ada suka dan dukanya ini, hehee, padahal seru lho punya kembaran. Duuh duuh, nulis review ini jadi seakan menjadi sang tokoh utama ini. Lanjuut.. Di kehidupan yang sekarang ini dimana An bekerja di Afternoon Tea, secara tak sadarkan An dan Julian sepertinya ada getaran-getaran cinta yang timbul, walau mereka seperti Tom and Jerry tapi kelakuan mereka yang seperti itulah yang menghadirkan benih-benih cinta, aaaah so sweet tapi nyebelin juga bacanya, soalnya si Ju ini lelaki yang dingin, tapi ternyata setelah membaca ceritanya Ju bisa juga lho romantis, hihi...

     Ohya, lupa adalagi si perempuan pembawa hujan, ya dia bernama Ayu, perempuan yang suka datang ke Afternoon Tea dengan membawa hujan disaat dia datang ke toko kue itu. Hmm, aku sebagai pembaca juga gak ngerti kenapa setiap kali Ayu datang ke Afternoon Tea hujan selalu datang?? Ayu pun disana hanya memesan souffle coklat, hanya itu yang selalu dia pesan dan tidak dia sentuh sama sekali. Ayu hanya duduk di hadapan meja kesayangannya dan mengeluarkan buku tulis. Dan setelah pesanan datang tak lama kemudian Ayu pergi meninggalkan uang di atas meja dan bergegas keluar dari Afternoon Tea. Ini cewe apa maksudnya coba? Kalau patah hati gak gitu2 juga kali mba. Hoho.

     Di tengah-tengah perjalanan An yang sehari-hari di Afternoon Tea tiba-tiba munculah Jinendra, lelaki itu datang lagi di kehidupan An. Wedeew, masa lalu datang kembali itu gimana rasanya? ya seperti yang aku baca di novel ini, udah berusaha untuk melupakan eh malah muncul lagi. Dan parahnya minta balikan seperti dulu, CLBK kah? Mungkin..Tapi ternyata An gak bisa karena ditakuti rasa bersalah kepada Arlet yang membuat Arlet meninggal karena kecelakaan. Duh ini yang membuat air mata maksa keluar dari tempatnya. Kalian pasti merasakan hal yang sama saat baca sampai ending.

     Pokoknya cerita di novel ini uapik..keren..bagus nih kalau bisa difilmkan, hehe, aku ikut donk mba Windry kalau beneran difilmkan *jingkrak jingkrak* . Setelah aku intip di blognya sang penulis, ada novel terbarunya, Orange. Wah udah telat PO nih, hiks.. mba Win aku kan juga pengen punya book plus bag nya :( so sad dah ah.. 

     Thanks buanyak buanyak yang udah mampir baca di blog sederhana ini yes. Semoga harimu menyenangkan temnas ^^

Wassalam and bye bye...

No comments:

Post a Comment