Tuesday, October 20, 2015

Kisahku Berbalut Kain Kebanggaan

            Assalamu'alaikum sahabat, sedulur dan kawan semua. Banyak kisah yang terjadi di kehidupan kita masing-masing, mulai dari yang menyenangkan hingga yang menyedihkan atau yang kita tak harapkan. Namun bagaimanapun kisah hidup kita, itu adalah cerita perjalanan yang sudah dilalui, sedang dilalui dan akan dilalui, kitalah yang bisa merencanakan dengan sebaik mungkin. Wego kembali mengadakan Kompetisi Blog dengan tema yang unik yaitu "KAIN DAN PERJALANAN". Dalam rangka menyambut Hari Batik dengan berbagi cerita perjalanan seputar kain tradisional Indonesia. Tidak harus batik, kita bisa bercerita tentang ulos, songket, kain tapis, tenun ikat, atau kain tradisional lain yang memberi kesan tersendiri di hati. Cerita tentang diri kamu yang selalu pakai kain tradisional andalan di setiap jalan-jalan juga bisa. Dan sekarang inilah kisahku berbalut kain kebanggaan.

            Entah harus darimana saya akan menggoreskan kisah perjalanan ini, tapi yang saya ingat saat dimana saya mulai memfokuskan diri untuk mengikuti festival seni dan budaya di Jogja dari situlah kisah ini saya mulai. Dulu sewaktu masih kuliah atau bahkan masih duduk di bangku SMP atau SMA saya tidak pernah bisa bebas mengekspresikan keinginan untuk menonton event dan festival yang ada di Jogja, yah karena dulu Orangtua terlalu ketat aturan. Sudah menjadi mahasiswa semester tengah menuju akhir saja masih dipantau untuk jam pulang, padahal saat itu saya memang suka dengan kegiatan organisasi di kampus. Baiklah itu dulu masa lalu yang penuh aturan tapi walau begitu ada saja alasan untuk bisa berkumpul dengan teman dan sahabat. Nah, saat di bangku kuliah memang ada peraturan memakai Batik setiap hari Jum'at dan tentunya senang sekali karena jarang-jarang bisa memakai batik. Dan saat sudah bekerjapun di hari Senin peraturan kantor juga mengharuskan kita memakai baju batik dan ada saat-saat tertentu memakai batik seragam kantor, yeah saya senang rasanya karena batik memang sudah membuat saya jatuh hati rasanya ingin setiap hari memakainya. Apalagi saat acara kondangan, semangat sekali pakai batiknya dan bisa sarimbitan batiknya dengan pasangan. 

               Motif kain batik memang beragam, banyak motif yang cantik dan ingin memiliki setiap motifnya dan ternyata setelah saya hitung kembali saya memiliki kurang lebih baju batik sejumlah kurang lebih 10 potong dan masih ingin memiliki yang lainnya lagi. Nah, yang paling favorit adalah baju batik sarimbit warna merah cenderung pink, batik itu adalah sarimbit yang paling sering saya dan pasangan pakai baik menghadiri acara resmi secara bersama maupun sendiri. Selain baju batik beberapa minggu ini saya memiliki baju baru yang sebenarnya ini sudah ada sejak jaman nenek kita dahulu, yap baju Kebaya simple dan yang saya punya kebaya kutubaru. Kebaya ini saya beli karena saat akan perform menari menggunakan kostum kebaya jadi daripada saya meminjam milik teman lebih baik kalau saya mempunyai kebaya sendiri. Jadilah saya membeli kebaya 3 potong dengan warna yang berbeda dan alhasil saat jalan untuk main kebaya ini bisa dimodifikasi hampir mirip dengan blazer karena bagian kain penutup depan dada diposisikan ke dalam dan sematkan peniti atau kalau kebutuhannya untuk pakai kebaya kartini bisa juga langsung disatukan di tengah dengan sematan peniti. Well, kebaya ini bisa disesuaikan dengan kebutuhan saya dan motifnya saya suka semua dan ini jadi baju favorit kedua bagi saya, walau berhijab saya tetap bisa menggunakan kebaya dan kebaya tidak melulu dipakai saat acara resmi saja, tinggal pilih warna atau motif yang bisa disesuaikan kemana kita akan pergi.

           Saat pawai FKY Agustus 2015 kemarin saya datang untuk menonton dan mengabadikan moment pawai yang bertemakan eDAN-eDANan, dan sayapun memilih untuk menggunakan blazer batik dan sejauh event tersebut setahu saya yang memakai batik adalah para tamu undangan yang ada di panggung, penontonnya menggunakan baju biasa saja atau mungkin hanya beberapa yang pakai batik karena tidak saya perhatikan. Dan di event-event selanjutnya secara tak sadar saya menggunakan blazer batik lainnya, yah mungkin ini sudah pilihan hati (hehe), tapi tidak setiap moment saya foto karena memang tidak terlintas untuk selfie saat itu. Bukan hanya baju-baju batik saya saja yang dipakai tapi salah satu kebaya motif andalanpun sekarang sudah sering dipakai saat main, motifnya bisa dipakai saat main dan bisa dipakai layaknya fungsi kebaya itu sendiri, ingin memiliki lagi deh motif kebaya lainnya agar bisa bergantian untuk perjalanan di event berikutnya. Berikut saya sertakan beberapa potret perjalanan berbalut kain batik dan kebaya.
Event FKY 27 (kiri) dan Event Wisuda (kanan)
Ke Semarang Couple-an Batik (andalan)
Pakai Kebaya & Jarik (Sesaat sebelum perform tari)


             Itulah segelincir kisah saya yang bangga memakai batik dan kebaya dimana saat ini lagi trend fashion korea dan celana atau rok super pendek entah kenapa mereka PD dengan balutan demikian, tapi itu adalah pilihan masing-masing individu. 

Salam budaya dan Wassalam.

"Postingan ini diikutsertakan dalam kompetisi blog #KainDanPerjalanan yang diselenggarakan Wego"

5 comments:

  1. Halo, nenangga dari ujung timur Lombok.
    Semoga batik-batik dan tulisan cantiknya beruntung di kompetisi blog #KainDanPerjalanan yaa..^_^

    ReplyDelete
    Replies
    1. Halo salam kenal. Terima kasih sudah mampir baca tulisanku yah, aamiin semoga beruntung utk #KainDanPerjalan ^_^

      Delete
  2. dengan pake batik, jadi terlihat lebih menawan..hehe

    di daerahku ada motof batik dari muai nama buah sampai legenda.. batik motif mangga gedng gincu, motif Nyi Rambut Kasih, dan lain-lain..

    salam

    ReplyDelete
  3. Hallo Inin. iya dengan pakai batik kita terlihat lebih anggun dan menawan. Asal kamu dmn? Wah boleh tuh motif batiknya. Makasih ya sudah baca dan ninggalin jejak di postingan ini. Salam kenal.

    ReplyDelete